Sebelum kamu bisa menang dalam hidup bermasyarakat, kamu harus terlebih dahulu menang dalam pergumulan batin. Semua perubahan dimulai dari dirimu sendiri. Seperti cerita sahat kita yang satu ini :
Sean adalah mahasiswa tingkat dua di Brigham Young University (BYU) dan sedang mengikuti perkemahan Rugby sebelum musim bertanding. Ketika itu pelatih mengatakannya ‘payah’, wajahnya seperti ditampar. Yang paling mengganggunya adalah karena semua itu memang benar. Sekalipun berlatih giat, dia tidak pernah benar-benar punya komitmen. Dia berlatih setengah hati dan dia tahu itu.
Hanya ada 2 pilihan baginya untuk mengambil keputusan, meninggalkandunia rugby atau menguatkan komitmen dia. Selama beberapa minggu berikutnya, dia berperang melawan banyak keraguan serta ketakutan di benaknya.
Akhirnya dia membaca tulisan Arnold Bennett yang menggambarkan apa yang akhirnya dia putuskan menyangkut dilemanya. Tulisannya, “Yang paling tragis adalah orang yang seumur hidupnya tidak pernah mengerahkan seluruh kemampuan maksimalnya”.
Akhirnya dia mengerahkan seluruh kemampuan maksimalnya. Dia berhenti bersikap tanggung-tanggung. Setelah dia bertekad semuanya berubah. Dia mulai berani mengambil resiko dan membuat kemajuan besar di lapangan. Dia main sepenuh hati. Dan para pelatih pun memperhatikannya.
Pada masa pertengahan musim bertanding, berlangsung pertandingan besar tahun itu. Mereka bertanding melawan tim Air Force peringkat nasional dengan ditayangkan oleh ESPN, dihadapan 65.000 penggemar. Seminggu sebelum pertandingan Pak Pelatih menemuinya, dan mengatakan bahwa dia dipasang sebagai quarterback-nya. Glek! Jelas itu minggu terpanjang seumur hidupnya.
Akhirnya tibalah hari pertandingannya. Akhirnya dia membawa kemenangan bagi tim-nya. dia bahkan dinobatkan menjadi Pemain Pilihan ESPN. Tapi mereka tak tahu…
Mereka tidak tahu sih cerita di balik semuanya. Mereka berfikir kemenangan terjadi di hari itu di Lapangan, di depan publik. Padahal kemenangannya terjadi berbulan-bulan sebelumnya, dalam benaknya, ketika dia memutuskan untuk menghadapi ketakutannya, tidak tanggung-tanggung dan mengerahkan seluruh kemampuan maksimalnya. Mengalahkan tim Air Force merupakan tantangan yang jauh lebih mudah baginya ketimbang mengalahkan diri sendiri. Kemenangan pribadi selalu mendahului kemenangan publik. Seperti pepatah, “Kita telah berjumpa dengan musuh, ternyata itu adalah diri sendiri”.
Sumber : The 7 Habits of Highly Effective Teens
0 Response to "Kemenangan Pribadi"
Posting Komentar