" fenomena Jilbab hanya untuk kedok semata.."

                Assalamu'alaikum sobat AnterO sekalian.... pada artikel kali ini saya akan saya akan memberi sedikit gambaran akan fenomena yang terjadi pada wanita muslimin disekitar kita yaitu "JILBAB HANYA UNTUK KEDOK SEMATA".Fenomena ini tentunya sering kita saksikan dalam kehdupan sehari-hari di berbagai penjuru langkah kaki berjalan dan dimanapun kita tegakkan pandangan.

                Jilbab/kerudung yang seharusnya digunakan sebagai cerminan atas ketundukkan hati seorang wanita,tameng dari marabahaya yang mengintai setiap saat,sekarang malah digunakan untuk kedok atau menutupi sifat atau akhlak aslinya yang buruk atau hanya karena ingin dipuji dan menarik lawan jenis.Tak sedikit tentunya kita melihat wanita berjilbab berpakaian ketat hingga mempertontonkan aurat,atau wanita berjilbab sedang berkhalwat dengan lelaki yang bukan muhrimnya.Asstaghfirullah....Semoga Allah menjagamu...

example:

                   
          Seperti yang kita lihat pada gambar.666 diatas apakah tujuan menggunakan jilbab bila berpakaian seperti itu...?jauh sama sekali dari tuntunan agama, yang ada hanyalah dosa dan siksa-Nya yang mengancam siap menanti jiwa.Banyak beredarnya pula jilbab-jilbab yang dikata orang MODIS beredar dipasaran,jilbab-jilbab ini difungsikan bukan untuk penyempurna iman dan taqwa,akan tetapi sebagai pelengkap pakaian yang serba memamerkan/mennjolkan aurat wanita membuat fenomena "Jilbab hanya untuk kedok semata"semakin merajalela.
          Sedikit nasihat untuk kaum hawa yaitu jadikanlah dirimu perhiasan terindah dibumi "janganlah kau mengikuti sesuatu yang tidak kau yakini kebearannya."Cobalah untuk memandang hidup ini penuh berkah dan hikmah dan janganlah selalu menuntut kesempurnaan yang membuat kita jauh dari rasa suyukur, karena kita sebagai makhuk yang akan menghadap sang pencipta,memang tidak ditakdirkan untuk sempurna....
 
      Insya Allah bersambung......wassalamu'alaikum.......

0 Response to "" fenomena Jilbab hanya untuk kedok semata..""

Posting Komentar